"Look at everything as though you were seeing it either for the first or last time. Then your time on earth will be filled with glory."
Monday, February 27, 2012
Pak Pandir Zaman Metropolitan
Tuesday, February 21, 2012
The story of Ash Wednesday
Yesus Sendiri juga menyinggung soal penggunaan abu: kepada kota-kota yang menolak untuk bertobat dari dosa-dosa mereka meskipun mereka telah menyaksikan mukjizat-mukjizat dan mendengar kabar gembira, Kristus berkata,
Gereja Perdana mewariskan penggunaan abu untuk alasan simbolik yang sama. Dalam bukunya “De Poenitentia”, Tertulianus (sekitar 160-220) menulis bahwa pendosa yang bertobat haruslah “hidup tanpa bersenang-senang dengan mengenakan kain kabung dan abu.” Eusebius (260-340), sejarahwan Gereja perdana yang terkenal, menceritakan dalam bukunya “Sejarah Gereja” bagaimana seorang murtad bernama Natalis datang kepada Paus Zephyrinus dengan mengenakan kain kabung dan abu untuk memohon pengampunan. Juga, dalam masa yang sama, bagi mereka yang diwajibkan untuk menyatakan tobat di hadapan umum, imam akan mengenakan abu ke kepala mereka setelah pengakuan.
Dalam abad pertengahan (setidak-tidaknya abad kedelapan), mereka yang menghadapi ajal dibaringkan di tanah di atas kain kabung dan diperciki abu. Imam akan memberkati orang yang menjelang ajal tersebut dengan air suci, sambil mengatakan “Ingat engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu.” Setelah memercikkan air suci, imam bertanya, “Puaskah engkau dengan kain kabung dan abu sebagai pernyataan tobatmu di hadapan Tuhan pada hari penghakiman?” Yang mana akan dijawab orang tersebut dengan, “Saya puas.” Dalam contoh-contoh di atas, tampak jelas makna abu sebagai lambang perkabungan, ketidakabadian dan tobat.
Akhirnya, abu dipergunakan untuk menandai permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa persiapan selama 40 hari (tidak termasuk hari Minggu) menyambut Paskah. Ritual perayaan “Rabu Abu” ditemukan dalam edisi awal Gregorian Sacramentary yang diterbitkan sekitar abad kedelapan. Sekitar tahun 1000, seorang imam Anglo-Saxon bernama Aelfric menyampaikan khotbahnya,
Dalam liturgi kita sekarang, dalam perayaan Rabu Abu, kita mempergunakan abu yang berasal dari daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya yang telah dibakar. Imam memberkati abu dan mengenakannya pada dahi umat beriman dengan membuat tanda salib dan berkata, “Ingat, engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu,” atau “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.” Sementara kita memasuki Masa Prapaskah yang kudus ini guna menyambut Paskah, patutlah kita ingat akan makna abu yang telah kita terima: kita menyesali dosa dan melakukan silih bagi dosa-dosa kita.
Kita mengarahkan hati kepada Kristus, yang sengsara, wafat dan bangkit demi keselamatan kita. Kita memperbaharui janji-janji yang kita ucapkan dalam pembaptisan, yaitu ketika kita mati atas hidup kita yang lama dan bangkit kembali dalam hidup yang baru bersama Kristus. Dan yang terakhir, kita menyadari bahwa kerajaan dunia ini segera berlalu, kita berjuang untuk hidup dalam kerajaan Allah sekarang ini serta merindukan kepenuhannya di surga kelak. Pada intinya, kita mati bagi diri kita sendiri, dan bangkit kembali dalam hidup yang baru dalam Kristus.
Sementara kita mencamkan makna abu ini dan berjuang untuk menghayatinya terutama sepanjang Masa Prapaskah, patutlah kita mempersilakan Roh Kudus untuk menggerakkan kita dalam karya dan amal belas kasihan terhadap sesama. Bapa Suci dalam pesan Masa Prapaskah pernah mengatakan,
Dalam Masa Prapaskah ini, tindakan belas kasihan yang tulus, yang dinyatakan kepada mereka yang berkekurangan, haruslah menjadi bagian dari silih kita, tobat kita, dan pembaharuan hidup kita, karena tindakan-tindakan belas kasihan semacam itu mencerminkan kesetiakawanan dan keadilan yang teramat penting bagi datangnya Kerajaan Allah di dunia ini.
A Prayer for Ash Wednesday
Blessed are you, O Lord our God, the all-holy one, who gives us life and all things. As we go about our lives, the press of our duties and activities often leads us to forget your presence and your love. We fall into sin and fail to live out the responsibilities that you have entrusted to those who were baptized into your Son.
In this holy season, help us to turn our minds and hearts back to you. Lead us into sincere repentance and renew our lives with your grace. Help us to remember that we are sinners, but even more, help us to remember your loving mercy.
As we live through this Ash Wednesday, may the crosses of ashes that mark our foreheads be a reminder to us and to those we meet that we belong to your Son. May our worship and prayer and penitence this day be sustained throughout these 40 days of Lent. Bring us refreshed and renewed to the celebration of Christ�s resurrection at Easter.
We ask this through your Son, Jesus Christ, who lives and reigns with you and the Holy Spirit for ever and ever. Amen.
Monday, February 20, 2012
Sunway Lagoon Day Trip
Biarlah yg Terakhir
The wedding
Sunday, February 19, 2012
Tentang Rasa by Astrid
lagu ni best. lirik die yg best. :)
Lirik Lagu Terbaru Astrid – Tentang Rasa
Aku tersesat
Menuju hatimu
Beri aku jalan yang indah
Ijinkan ku lepas penatku
‘tuk sejenak lelap di bahumu
Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya
Tentang cinta yang datang perlahan
Membuatku takut kehilangan
Ku titipkan cahaya terang
Tak padam di dera goda dan masa
Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya
Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya
Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya
Awana FAM Trip
Impian
that's how I see us
Ave Maria - The Wedding by Julie Rogers
I close my eyes
and I can see us
we're on our way to say "I do-oo"
my secret dreams have all come true-oo.
I see the curch
I see the people
your folks and mine happy and smiling
and I can hear sweet voices singing
Ave Maria
.
Oh my love
my love
this can really be
that some day you'll walk
down the aisle with me
let it be
make it be
that I'm the one for you.
I'd be yours
all yours
now and forever.
I see us now
your hand in my hand
this is the hour
this is the moment
and I can hear sweet voices singing
Ave Maria, Ave Maria, Ave Maria, Ave Maria
.
Pertunangan Itu :)
Awesome Sunday
Soalan aku tanpa jawapan
Cakap psl pompuan lawa, aku pun xphm. Kenapa dorang2 ni kalo post gmbr kt FB tanpa make up tanpa lipstick msti sebok nak tulis “my face without make up?”. Benda ni jadi isu bagi aku sebabbb.. bagi aku, cantik tu tak perlu make up. Hehehe. Means that these ppl takde lah cantik sgt. Cantik bla dh pasang itu ini je. Yg penting natural beauty itu Nampak menawan with or without makeup.
Mesti org baca post ni rasa aku dengki kan? Hahaha. Takde lah aku saje nak express perasaan aku terhadap mereka2 yg slalu post macam tu. Lepas tu satu lagi, kenapa kalo post sal makanan je msti caption dorang tulis “aarghh it makes me fat!”. Kalau tak pun “oo sory i tak makan2 semua2 ni i on diet”. Choiii tlg r minta puji ape dh kering mcm tu pun still sebok ngan diet. Yaii.
Urmm ape lagi ea? Hah lagi satu fakta ttg pompuan lawa ni biasa nya akn post gmbr dorang kt FB yg hot gempak gebabo tu dengan caption “im ugly”. Hahahah. Post korang ni kan menarik perhatian org ke ape? Tlg lah.. Tuhan dah bagi ciptakan kita sesempurna diri kita skrg pls lah jgn ckp bende2 mengarut mcm tu. Syukur r korang tak gemuk tak hitam tak berpanau. Xyah r sebok2 post mcm tu geli r. Kalao lawa2 pernah menang Miss Malaysia takpe gak. HAHAHAHAH. Aku mmg jahat mlm ni men skati je post. :D
K lah babai J